Minggu, 26 Desember 2010

fenomena alam

10 Fenomena Alam Yang Menakjubkan

10. Ice Circles

Lingkaran es fenomena yang sangat jarang sekali terjadi di air yang bersuhu dingin. lingkaran-lingkaran es besar ini dapat ditemui di skandinavia dan Amerika utara.

9. Red Tides

Sebuah fenomena alam yang terjadi karena berkumpulnya mikroorganisme di pesisir tempat bergabungnya air dari muara, laut atau air sungai dan membuat air menjadi berwarna ungu dan merah.

8. Columnar Basalt

Formasi bebatuan yang terbentuk dikarenakan lava dari letusan gunung yang mendingin. Basalt yang terkenal di dunia terletak di Giant's Causeway di Irlandia Utara.

7. Sun Dogs

Fenomena dimana matahari terlihat berjumlah 3 buah. 

6. Moeraki Boulders

Batu-batu berbentuk bulat yang berada di tepi pantai, terbentuk karena deburan ombak, yang terkenal berada di Pantai Koekohe.

5. Penitentes

Fenomena alam yang hanya terjadi di tempat antara Chili dan Argentina, yaitu salju di permukaan yang tinggi dan runcing karena tiupan angin yang kuat di pegunungan andes.

4. Light Pillars

Fenomena visual yang tercipta krn pantulan cahaya.

3. Catatumbo Lightning

Orang Venezuela menamakan petir misterius itu Relampago del Catatumbo atau petir Catatumbo. Lokasi terjadinya petir ini di mulut sungai Catatumbo di danau maracaribo, Venezuela.
Kilat ini menyambar hebat dengan tinggi 5 km. Terjadi 140 bahkan sampai 160 kali di malam hari dalam 1 tahun. Setiap malamnya terjadi sambaran selama 10 Jam. Tiap jam terjadi sebanyak 280 kali sambaran.
Jadi dalam setahun kurang lebih 448.000 kali sambaran. Petir ini terjadi karena tumbukkan angin kencang yang berasal dari Pegunungan Andes. Konon, petir ini adalah pembentuk lapisan ozon yang paling besar di bumi


2. Cave of the Crystals

Gua yang berisi crystal terletak di situs pertambangan di Chihuahua, Meksiko.

1. Pink and White Terraces

Keajaiban alam yang tinggal kenangan karena dihancurkan oleh letusan gunung berapi tarawera pada tahun 1886, Fenomena alam air hangat ini terbentuk dari semburan geyser yang melintas menuruni lereng bukit meninggalkan ketebalan es.
Kolam air hangat terbesar ini tercatat 3 hektar, sebelum kehancuranya fenomena ini masuk kedalam "The Eighth Wonder of the World".






Sabtu, 25 Desember 2010

budaya khas jawa

 budaya jawa

Kebudayaan Jawa kuwe ngutamaken keseimbangan, keselarasan karo keserasian, dadi kabeh unsur (urip karo mati, alam karo makhluk urip) kudu harmonis, saling berdampingan, intine kabeh kudu cocog.
Apa-apa sing marakna ora cocog kudu dihindari, angger ana sing bisa ngganggu keseimbangan kuwe kudu cepet digenahna ben kabeh mbalik harmoni maning, mbalik cocog maning.
Umum sing cokan ngganggu keseimbangan kuwe yakuwe polah menungsane, mbuh polah menungsa karo menungsa utawa menungsa karo alam. Angger polah menungsa karo alam, sing nggenahna maning umume dipimpin utawa dadi tanggungjawab pimpinan masyarakat.
Sing angel nang kebudayaan Jawa yakuwe angger keseimbangan kuwe diganggu polah menungsa karo menungsa sing umum nimbulaken konflik (harmoni keganggu). Sing jenenge ora cocog utawa ora seneng tuli umum ning merga arep ngindari konflik, umume rasa ora cocog kuwe dipendem.

Kelas Sosial

Nang masyarakat Jawa umume ana golongan-golongan sosiale, misal: golongan Priyayi karo rakyat biasa. Ana maning golongan Santri karo golongan Abangan. Kuwe juga keton sekang basa. Nang basa Jawa ana kelas utawa tingkatan-tingkatan sing bisa nggambaraken status sosial penuture.

 Tingkatan Sosial Basa Jawa

  1. Ngoko
  2. Ngoko andhap
  3. Madhya
  4. Madhyantara
  5. Kromo
  6. Kromo Inggil
  7. Bagongan
  8. Kedhaton
Loro sing terakhir mung dituturaken nang lingkungan keluarga Kraton.

Kejawen

Kejawen yakuwe kepercayaan sing urip nang suku Jawa. Kejawen kiye dasare sekang kepercayaan Animisme sing dipengaruih ajaran Hindu karo Budha. Mulane suku Jawa umum dianggep sebagai suku sing duwe kemampuan nglakoni sinkretisme kepercayaan, kabeh budaya liye diserap lan ditafsiraken miturut nilai-nilai Jawa.

Suku Jawa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
jawa

jawa identik dengan budaya nya

Jumlah populasi
2009: kurang lebih 100 juta.


Bahasa
Sebagian besar bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Melayu, bahasa Madura, sebagian minoritas bahasa Belanda, bahasa Perancis, bahasa China, bahasa Mandarin, bahasa Korea, Bahasa Arab, bahasa Hindi, bahasa Pali, bahasa Thailand dan lain-lain.
Agama
Islam, Kristen (termasuk Katolik dan Protestan), Kejawen, Hindu, dan Buddha (semua resmi).
Kelompok etnis terdekat
suku Sunda, suku Madura, suku Bali, suku Tionghoa.[rujukan?]
Suku Jawa merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Setidaknya 41,7% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa. [1] Selain di ketiga propinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim di Lampung, Banten, Jakarta, dan Sumatera Utara. Di Jawa Barat mereka banyak ditemukan di Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Suku Jawa juga memiliki sub-suku, seperti Osing dan Tengger.

Bahasa

Suku bangsa Jawa sebagian besar menggunakan bahasa Jawa dalam bertutur sehari-hari. Dalam sebuah survei yang diadakan majalah Tempo pada awal dasawarsa 1990-an, kurang lebih hanya 12% orang Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka sehari-hari, sekitar 18% menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia secara campur, dan selebihnya hanya menggunakan bahasa Jawa saja.
Bahasa Jawa memiliki aturan perbedaan kosa kata dan intonasi berdasarkan hubungan antara pembicara dan lawan bicara, yang dikenal dengan unggah-ungguh. Aspek kebahasaan ini memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan membuat orang Jawa biasanya sangat sadar akan status sosialnya di masyarakat.

Kepercayaan

Orang Jawa sebagian besar secara nominal menganut agama Islam. Tetapi ada juga yang menganut agama Protestan dan Katolik. Mereka juga terdapat di daerah pedesaan. Penganut agama Buddha dan Hindu juga ditemukan pula di antara masyarakat Jawa. Ada pula agama kepercayaan suku Jawa yang disebut sebagai agama Kejawen. Kepercayaan ini terutama berdasarkan kepercayaan animisme dengan pengaruh Hindu-Buddha yang kuat. Masyarakat Jawa terkenal akan sifat sinkretisme kepercayaannya. Semua budaya luar diserap dan ditafsirkan menurut nilai-nilai Jawa sehingga kepercayaan seseorang kadangkala menjadi kabur.

Profesi

Mayoritas orang Jawa berprofesi sebagai petani, namun di perkotaan mereka mendominasi pegawai negeri sipil, BUMN, anggota DPR/DPRD, pejabat eksekutif, pejabat legislatif, pejabat kementerian dan militer. Orang Jawa adalah etnis paling banyak di dunia artis dan model. Orang Jawa juga banyak yang bekerja di luar negeri, sebagai buruh kasar dan pembantu rumah tangga. Orang Jawa mendominasi tenaga kerja Indonesia di luar negeri terutama di negara Malaysia, Singapura, Filipina, Jepang, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Taiwan, AS dan Eropa.

Stratifikasi sosial

Masyarakat Jawa juga terkenal akan pembagian golongan-golongan sosialnya. Pakar antropologi Amerika yang ternama, Clifford Geertz, pada tahun 1960-an membagi masyarakat Jawa menjadi tiga kelompok: kaum santri, abangan dan priyayi. Menurutnya kaum santri adalah penganut agama Islam yang taat, kaum abangan adalah penganut Islam secara nominal atau penganut Kejawen, sedangkan kaum Priyayi adalah kaum bangsawan. Tetapi dewasa ini pendapat Geertz banyak ditentang karena ia mencampur golongan sosial dengan golongan kepercayaan. Kategorisasi sosial ini juga sulit diterapkan dalam menggolongkan orang-orang luar, misalkan orang Indonesia lainnya dan suku bangsa non-pribumi seperti orang keturunan Arab, Tionghoa, dan India.

Seni

Orang Jawa terkenal dengan budaya seninya yang terutama dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha, yaitu pementasan wayang. Repertoar cerita wayang atau lakon sebagian besar berdasarkan wiracarita Ramayana dan Mahabharata. Selain pengaruh India, pengaruh Islam dan Dunia Barat ada pula. Seni batik dan keris merupakan dua bentuk ekspresi masyarakat Jawa. Musik gamelan, yang juga dijumpai di Bali memegang peranan penting dalam kehidupan budaya dan tradisi Jawa.

kebudayaan lombok

kebudayaan lombok
Siapapun yang pernah berlibur ke Lombok, pasti sepakat bahwa pulau mungil yang terbujur di sebelah timur Bali ini sangat indah. Pantai-pantai berpasir putih, Gunung Rinjani dan keragaman hayati bawah laut di kawasan Pulau Moyo, semua kekayaan tersebut dimiliki oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sesungguhnya, masih banyak lagi kekayaan yang dimiliki Lombok maupun NTB. Kebudayaan serta tradisi berbagai suku yang telah turun temurun di tempat ini, memiliki daya tarik yang wajib untuk dinikmati. Namun, berbagai tradisi itu sebagian besar hanya bisa Anda lihat pada momen tertentu. Misalnya dalam event budaya terbesar di NTB yakni, Bulan Apresiasi Budaya (BAB).

BAB adalah event budaya tahunan di Lombok dan mencakup seluruh NTB. Dan tahun ini digelar pada tanggal 16 Juli - 18 Agustus 2007 lalu di Mataram, Lombok, di saat high season alias ramainya kunjungan wisatawan di Lombok.

Sebuah Penyempurnaan

Gendang Beleq Lombok BAB sebenarnya mcrupakan pengembangan dan penyempurnaan dari acara yang sebelumnya dikenal dengan Pekan Apresiasi Budaya (PAB). Kalau sebelumnnya PAB hanya digelar selama seminggu lamanya, maka setelah berubah menjadi BAB, waktu pelaksanaan pun diperpanjang menjadi sebulan lebih. Perubahan ini dilakukan karena para tokoh budaya dan adat merasa bahwa waktu pelaksanaan yang sangat singkat, tidak cukup untuk mengakomodir partisipasi seluruh elemen masyarakat yang ada. Dengan waktu penyelenggaraan yang lebih lama, diharapkan manfaat dari event ini akan lebih terasa bagi masyarakat dan tentunya juga menjadi bonus tambahan untuk para wisatawan.

Berlangsung di kompleks kantor Gubernur, acara pembukaan BAB dikemas dalam Sebuah pawai budaya yang menarik. Selain Gubernur NTB H. Lalu Srinata dan jajarannya, hadir pula Dirjen Kebudayaan Seni dan Film Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Dr. Mukhlis Paeni yang membuka BAB secara resmi.

Dalam acara pembukaan, setiap kontingen tampil dengan keunikan serta kekhasan tradisi dan budaya masing-masing, yang diwujudkan dalam bentuk tari-tarian, prosesi pernikahan, permainan alat musik tradisional, permainan tradisional, dan lain sebagainya.

Tari Berejak yang dibawakan oleh anak-anak, tampil sebagai pembuka. Berasal dari permainan Bidanari (permainan anak yang dimainkan pada sore atau malam hari di saat bulan purnama), tarian ini menggambarkan kehidupan anak nelayan di pesisir pantai. Mereka bermain dengan riang dengan menirukan suara-suara khas para nelayan ketika berejok atau menangkap ikan di lautan. Tarian ini juga berisi nyanyian, pantun dan disisipkan lagu-lagu modern.

Gendang Beleq Lombok Tradisi khas Sasak Lombok yang juga ditampilkan dalam pawai budaya adalah Nyongkolan. Merupakan prosesi yang dilakukan oleh sepasang pengantin usai upacara perkawinan. Dengan mengenakan busana adat yang khas, pengantin dan keluarga yang ditemani oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat atau pemuka adat beserta sanak saudara, berjalan keliling desa. Tradisi ini juga merupakan sebuah bentuk "pengumuman" bahwa pasangan tersebut sudah resmi menikah. Hingga saat ini, Nyongkolan masih tetap berlangsung dan kerap menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan di Mataram dan sekitarnya.

Lombok juga terkenal memiliki seni musik yang unik, dikenal dengan Gendang Beleq. Dalam parade budaya ini, kreasi musik dengan tabuhan gendang ini, dimainkan secara rembaq alias massal. Aksi para penabuh gendang yang mengenakan busana tradisional, menyatu dengan irama gendang. Atraksi langka lainnya yang bisa disaksikan adalah Berampok, sebuah bentuk permainan saat panen tiba.

Tradisi ini juga sebagai bentuk perayaan atas keberhasilan panen di Sumba Barat. Musik orkestra khas Lombok yang terdiri dari alat musik petik gambus, biola, suling dan gendang, mengalunkan nada khas atau Cilokak, Rudat (teater tradisional yang bernafaskan Islam) dan Kamput, merupakan orkestra yang dilengkapi kuda-kudaan dari kayu atau biasa disebut sebagai jaran kamput.

Kemeriahan di Senggigi

Maraknya pesta budaya NTB tak hanya terasa di Mataram, tapi juga di Pantai Senggigi. Event yang dikemas apik ini bernama Festival Senggigi dan dipusatkan di Senggigi Square. Pembukaan Festival Senggigi juga dimeriahkan dengan pawai budaya beberapa hari sebelumnya. Salah satu daya tarik utama dari festival Senggigi adalah pagelaran stick fighter atau Presean. Dilangsungkan setiap hari di Senggigi Square. Anda bisa menonton tinju tradisonal khas Lombok yang seru dan menegangkan.

Presean sendiri merupakan ajang untuk menunjukkan keberanian kaum pria suku Sasak. Pada tradisi ini, para petarung akan berduel secara head to head dan setiap petarung dibekali dengan ende (tameng) dan sebilah rotan. Keduanya akan berlaga dalam babak-babak yang sudah ditentukan.

Sama seperti tinju atau olah raga beladiri lainnya, jalannya pertarungan akan diawasi oleh Pakembar atau wasit. Aturan mainnya sangat sederhana namun unik. Petarung yang berhasil melukai bagian kepala lawannya terlebih dahulu, hingga meneteskan darah segar, maka dia akan dinobatkan sebagai pemenang. Suasana arena makin meriah dengan iringan musik gamelan selama pertarungan berlangsung.

Gendang Beleq Lombok Selain Presean, Festival Senggigi juga menyuguhkan aneka hiburan berupa tarian yang dipentaskan setiap malam. Para penari bukan hanya menampilkan berbagai keahlian mereka di atas pentas, tapi juga mengajak penonton atau wisatawan untuk ikut menari bersama di atas panggung.

Berburu aneka suvenir cantik khas Lombok selama penyelenggaraan Festival Senggigi, adalah waktu yang tepat. Anda bisa menyusuri otlet-otlet yang berjajar di sepanjang arena dan memilih ukiran, kain tenun serta souvenir khas lain yang memikat hati. Serunya aneka kerajinan tersebut ditawarkan dengan harga yang spesial. Menarik bukan?

Penyelenggaraan BAB di Mataram, Lombok, tentunya harus dipertahankan. Sebab, pagelaran ini tak hanya merupakan ajang berkumpul dan berkreasi seluruh seniman dan budayawan di NTB, namun juga merupakan sebuah wadah untuk mengekspresikan diri dan melestarikan budaya.

Event ini pun mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain menikmati saat-saat berlibur, wisatawan lokal bisa menjadikan event ini sebagai momen yang tepat untuk lebih mengenal dan memahami kebudayaan yang ada di negeri sendiri. Seiring dengan program "Kenali Negerimu, Cintai Negerimu" yang didengungkan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Banyak kalangan yang juga berharap bahwa di masa mendatang penyelenggaraan BAB dapat lebih dikemas dengan lebih menarik dan lebih terpadu dengan program-program serupa. Agar masyarakat dan wisawatan bisa lebih menikmati setiap event yang disuguhkan, sekaligus mendatangkan hasil yang lebih maksimal.

Mata Pencaharian

Mengingat sebagian wilayah Kabupaten Lombok Tengah merupakan areal pertanian, maka sebagian besar penduduknya hidup sebagai petani. Secara keseluruhan, prosentase pembagian penduduk di Kabupaten Lombok Tengah dari segi mata pencaharian adalah : Pertanian 72%, Industri 7%, Jasa 7%, Perdagangan 7%, Angkutan 3%, Konstruksi 2%, lain-lain 2%.

Transportasi

Sebagai salah satu wilayah penting di Pulau Lombok, Kota Praya mempunyai transportasi umum berupa angkutan kota yang melewati beberapa kota lainnya di Pulau Lombok seperti Mataram, Cakranegara, Ampenan, dan Sweta. Kota Praya sendiri mempunyai Terminal Kota Praya yang berfungsi sebagai terminal angkutan umum antar kota yang lokasinya berdekatan dengan Pasar Renteng. 

Tempat Menarik

Kuliner

Kota Praya juga menyimpan aneka makanan lezat yang mengundang untuk dinikmati. Makanan yang terkenal di Kota Praya sebagian besarnya adalah makanan khas Pulau Lombok yang identik dengan pedas. Di sore hari di jalan-jalan utama Kota Praya seperti Jl. Jendral Sudirman dan sekitarnya banyak menyediakan makan lezat seperti ayam bakar Taliwang, seafood, sate dan banyak warung-warung yang menjadi sasaran pencinta kuliner di sini.

batik khas indonesia

batik ala indonesia
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.

Sejarah teknik batik

Detail ukiran kain yang dikenakan Prajnaparamita, arca yang berasal dari Jawa Timur abad ke-13. Ukiran pola kembang-kembang yang rumit ini mirip dengan pola batik tradisional Jawa kini.
Seni pewarnaan kain dengan teknik pencegahan pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal.[2]. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.[3]
Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. [2]Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (arkeolog Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.[4]
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.[4] Detil ukiran kain yang menyerupai pola batik dikenakan oleh Prajnaparamita, arca dewi kebijaksanaan buddhis dari Jawa Timur abad ke-13. Detil pakaian menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa yang dapat ditemukan kini. Hal ini menunjukkan bahwa membuat pola batik yang rumit yang hanya dapat dibuat dengan canting telah dikenal di Jawa sejak abad ke-13 atau bahkan lebih awal.
Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa.[5] Oleh beberapa penafsir,who? serasah itu ditafsirkan sebagai batik.
Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.[2]
Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Pada saat yang sama imigran dari Indonesia ke Persekutuan Malaya juga membawa batik bersama mereka.

Budaya batik

Pahlawan wanita R.A. Kartini dan suaminya memakai rok batik. Batik motif parang yang dipakai Kartini adalah pola untuk para bangsawan
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

Batik Cirebon bermotif mahluk laut
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.
Batik dipakai untuk membungkus seluruh tubuh oleh penari Tari Bedhoyo Ketawang di keraton jawa.

 Corak batik

Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

Cara pembuatan

Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.

Jenis batik

Pembuatan batik cap

 Menurut teknik

  • Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
  • Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
  • Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putihPakmun (bicara)

 Menurut asal pembuatan

Batik Jawa
batik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo.
pakaian moderent unsur batik tradisional
Batik Cap Parang Seling Bunga Hijau