Rabu, 02 Maret 2011

gedung bersejarah






















[navigasi.net] Tempat Bersejarah - Gedung Linggarjati

































Desa Linggarjati merupakan sebuah Desa kecil yang berada di salah satu wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Praktis desa kecil ini dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia dan dunia, pada saat dilaksanakannya Perjanjian Linggarjati, pada tanggal 10-13 November 1946. Perjanjian ini dianggap sebagai  perjanjian yang sangat penting, karena berhubungan erat dengan eksistensi Pemerintah Indonesia dimata dunia pada waktu itu, baik secara De Facto dan De Jure dipertaruhkan.







[navigasi.net] Tempat Bersejarah - Gedung Linggarjati


Ibarat sungai, Linggarjati merupakan salah satu mata air yang mengaliri sungai tersebut, sehingga air mengalir terus sampai ke hilir dan akhirnya bermuara di laut membentuk lautan yang luas dengan segala kekayaaan alamnya. Begitupun dengan Linggarjati, merupakan bagian yang sangat penting dari perjalanan sejarah Bangsa Indonesia, sehingga sampai sekarang bisa menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat. Diantara isi pokok persetujuan Linggarjati adalah : (1) Belanda mengakui secara De Facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi Sumatra, Jawa, dan Madura; (2) Republik Indonesia dan Belanda akan bekerjasama dalam membentuk negara Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia;(3) Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia - Belanda dengan Ratu Belanda selaku ketuanya.
Peristiwa yang berlangsung 59 tahun silam tersebut, masih dapat kita saksikan melalui peninggalan-peninggalan yang ada di Gedung Linggarjati, sekaligus dijadikan sebagai salah satu bangunan cagar budaya oleh Pemerintah sesuai dengan UU.No.5 tahun 1992. Desa Linggarjati sendiri berada di wilayah Blok Wage, Dusun Tiga, Kampung Cipaku, kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Desa ini terletak pada ketinggian 400 meter di atas permukaan air laut, dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sebelah selatan desa ini berbatasan dengan Desa Linggasana, sebelah timur berbatasan dengan Desa Linggamekar, sebelah utara berbatasan dengan Desa Lingga Indah dan sebelah barat berbatasan dengan Gunung Ciremai. Untuk mencapai lokasi ini tidaklah terlalu sulit, karena akses jalan aspal yang mulus, sehingga mudah sekali dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Dari arah Cirebon kurang lebih 25 km sedangkan dari arah Kuningan kurang lebih 17 km.
Hawa sejuk dan damai akan kita rasakan ketika mulai memasuki pelataran Gedung Linggarjati. Bangunan kuno dan megah yang dikelilingi oleh taman yang asri, dengan suasana yang tidak terlalu ramai, semakin menambah penghayatan suasana Linggarjati. Luas komplek Linggarjati kurang lebih 2,4 hektare, dimana sepertiga dari luas tersebut merupakan bangunan gedung yang dipergunakan untuk perundingan. Bangunan ini sendiri tadinya dibangun oleh warga negara Belanda, sebagai tempat peristirahatan, yang kemudian dipilih sebagai tempat perundingan dan akhirnya diserahkan kepada Pemerintah Indonesia sebagai salah satu bangunan cagar budaya Pemerintah Indonesia. Walaupun berupa bangunan lama, tapi secara keseluruhan kebersihan gedung ini nampak terjaga sekali. Ada 14 orang yang membantu merawat gedung ini, diantaranya 7 orang merupakan PNS ( Pegawai Negeri Sipil ), dan sisanya adalah pegawai honorer.







[navigasi.net] Tempat Bersejarah - Gedung Linggarjati


Bangunan ini terdiri dari beberapa ruang, yaitu ruang tamu, ruang tengah, kamar tidur, kamar mandi dan ruang belakang. Ruang tamu dipergunakan sebagai ruang untuk melakukan lobi dan meeting informal. ruang tengah merupakan ruang utama, dimana perjanjian Linggarjati dilaksanakan. Ternyata posisi kursi yang diduduki oleh para anggota perundingan masih sama seperti dulu waktu perundingan dilangsungkan. diantara para peserta perundingan tersebut adalah, delegasi Indonesia terdiri dari : 1.Sutan Sjahrir;2.Mr.Soesanto Tirtoprodjo;3.Dr.A.K.Gani;4.Mr.Muhammad Roem;. delegasi Belanda terdiri dari:1.Prof.Ir. Schermerhorn ; 2.Mr.Van Poll ; 3.Dr.F.DeBoer ; 4.Dr.Van Mook. Dan sebagai notulensi adalah; 1.Dr.J.Leimena;2.Dr.Soedarsono;3.Mr.Amir Sjarifuddin;3.Mr.Ali Budiardjo. Kamar-kamar tidur yang bersebelahan dengan ruang perundingan merupakan tempat tidur yang dipergunakan oleh delegasi Indonesia dan Belanda selama mengikuti jalannya perundingan.
Hari-hari biasa tempat ini biasanya sepi pengunjung, paling-paling kalau ada kunjungan biasanya kunjungan nostalgia dari para wisman Belanda yang ingin. Baru pada hari libur, tempat ini ramai dikunjungi oleh pengunjung yang hampir sebagian besar adalah anak-anak sekolah, yang tidak hanya berasal dari daerah sekitar, namun juga berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Biaya operasional tempat ini, selain diberi subsidi oleh Pemerintah, juga sedikit terbantu oleh kehadiran pengunjung. Pengunjung yang datang diharapkan bisa mengisi uang kas dengan jumlah seikhlasnya, kemudian uang tersebut digunakan untuk membantu biaya perawatan gedung. Menurut Pak Judi, salah satu petugas museum mengatakan,"Peranan pemerintah untuk menjaga kelestarian gedung ini sangat diharapkan, terutama dalam hal pendanaan,". Selama ini banyak sekali para Pejabat Pemerintah yang memberikan sumbang saran, namun lebih dari itu adalah bukti konkret berupa pendanaan untuk terus menjaga kelestarian Gedung Linggarjati.
Tidak jauh dari Museum Linggarjati, tersedia juga obyek wisata alam sebagai pelengkap wisata Museum Linggarjati. Tempat tersebut terdiri dari taman-taman dengan pohon-pohon yang rindang dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang lain. Seperti kolam renang, kemudian danau buatan-dimana kita bisa melintasi danau tersebut dengan perahu karet dan tersedia juga pondok-pondok penginapan bagi pengunjung yang ingin menginap ditempat tersebut. Sayangnya, pengelolaan tempat tersebut kurang diperhatikan, sehingga terlihat agak kotor, banyak sampah yang berserakan dan pengaturan taman-taman yang kurang rapi, sehingga banyak rumput yang tumbuh disana-sini. Untuk menjaring pengunjung yang lebih banyak, pemda setempat harus lebih peduli, baik dalam hal pengelolaan maupun dalam hal promosi. Karena lokasi yang mudah dijangkau, serta udara yang cukup sejuk, wisata ini kalau dikelola secara profesional tentu kedepan akan semakin menarik banyak wisatawan.











[navigasi.net] Tempat Bersejarah - Gunung Puntang
Foto tahun 1925 , bangunan pemancar radio Malabar, sayang sudah dibumi hangus, karena dicurigai dipakai sarang mata-mata pada saat perang kemerdekaan.

































Daerah Bandung Selatan ternyata mempunyai sebuah objek wisata bersejarah yang cukup unik di Gunung Puntang. Bila anda sudah bosan berkunjung ke Ciwidey yang terkenal dengan objek wisata Kawah Putih dan Situ Patenggang-nya, dan andapun telah jenuh berkunjung ke Pengalengan, tidak ada salahnya mencoba berkunjung kekawasan ini.







[navigasi.net] Tempat Bersejarah - Gunung Puntang
Suasana dalam gua, masih banyak kelelawarnya


Gunung Puntang merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Malabar. Di kawasan ini terdapat bumi perkemahan yang dikelola oleh pihak Perhutani. Udara yang sejuk pada ketinggian 1290 m, sungai yang jernih ditambah dengan paduan pohon pinus yang tumbuh alami, memberikan kedamaian tersendiri saat berada di lokasi. Keindahan panorama sekitar kawasan ini sudah bisa dinikmati sepanjang perjalanan semenjak dari persimpangan jalan Banjaran-Pangalengan dan jalan Gunung Puntang. Saat tiba di gerbang Perhutani, sempatkan waktu berhenti sejenak untuk melihat hamparan Plato (lempengan) Bandung dari ketinggian. Kabarnya, di musim penghujan, area Malabar merupakan salah satu daerah konsentrasi hujan.
Untuk masuk ke areal perkemahan, dikenakan biaya yang relatif murah. Tiket perorangan 4000 rupiah per hari, sewa lahan per 3 orang 2500 rupiah, sepeda motor 1000 rupiah, sedan/minibus 3000 rupiah sedangkan bus/truk 5000 rupiah. Selain berkemah, aktifitas-aktifitas outdoor seperti forest tracking atau sekedar main air di kali yang jernih dapat menjadi pilihan bagi pengunjung. Sebuah air terjun dengan ketinggian sekitar 100 meter dapat menjadi target alternatif dengan cara melakukan perjalanan selama 2 jam menembus hutan. Untuk mencapai lokasi Curug Siliwangi ini, sebaiknya menggunakan jasa pemandu arah setempat agar tidak tersesat.







[navigasi.net] Tempat Bersejarah - Gunung Puntang
Sketsa �Berg Antenna� , panjang antena sampai 2 km.


Lahan perkemahan yang ada di kawasan ini cukup nyaman. Sudah tersedia fasilitas MCK (sayang, kurang terurus), rumah kecil milik perhutani (cabin) yang bisa disewa (cukup mewah untuk ukuran �anak gunung�), dan yang paling penting, beberapa warung juga tersedia! Bahkan fasilitas listrik juga sudah masuk.
Tidak hanya menawarkan wisata alam yang menyejukkan hati, dikawasan ini terdapat sebuah objek wisata sejarah peninggalan bangsa Belanda yang cukup unik. Pada tahun 1923 area ini merupakan suatu lokasi yang sangat terkenal di dunia karena terdapat sebuah stasiun pemancar radio Malabar yang dirintis oleh Dr. de Groot. Sebuah pemancar radio yang sangat fenomenal dikarenakan antena yang digunakan untuk memancarkan sinyal radio memiliki panjang 2Km, membentang diantara gunung Malabar dan Halimun dengan ketinggian dari dasar lembah mencapai 500 meter. Sulit untuk dibayangkan bagaimana cara mereka membangun dengan menggunakan teknologi yang ada pada masa tersebut.







[navigasi.net] Tempat Bersejarah - Gunung Puntang
Salah satu daya tarik bagi anak-anak . Bermain di kali yang sangat jernih dan tidak curam


Pada bagian dasar lembah, dahulu terdapat suatu bangunan yang cukup besar yang berfungsi sebagai stasiun pemancar guna mendukung komunikasi ke negeri Belanda yang berjarak 12000 km. Uniknya, mereka bisa mendapatkan lokasi yang sangat ideal, karena arah propagasi struktur antena tersebut memang menuju negara Kincir Angin terebut. Terlebih tempat ini cukup tersembunyi.
Uniknya, stasiun ini adalah murni pemancar, sedangkan penerimanya ada di Padalarang (15km) dan Rancaekek (18km). Hebohnya lagi, karena teknologinya masih  boros energi, Belanda membangun PLTA di Dago, PLTU di Dayeuh kolot, dan  PLTA di Pangalengan, lengkap dengan jaringan distribusinya hanya untuk memenuhi kebutuhan si pemancar ! Pemancar ini antara lain masih menggunakan teknologi kuno yaitu busur listrik (Poulsen) untuk membangkitkan ribuan kilowat gelombang radio dengan panjang gelombang 20 km s/d 7,5 km.
Bagi yang tertarik dengan sejarah stasiun radio Malabar ini, dapat mendownload ulasannya pada majalah tahun 1925 berbahasa Jerman di http://www.xs4all.nl/ . Sedangkan foto-foto antiknya bisa dilihat di http://home.luna.nl/~arjan-muil/radio/history/malabar/malabar1.html
Gedung radio pemancar ini bentuknya sangat cantik di masa itu. Sayangnya, saat ini bangunan tersebut hanya tersisa beberapa potong tembok saja, dikarena struktur bangunannya yang terbuat dari separuh kayu dan separuh tembok. Selain sepotong sisa bangunan tadi, ada juga sisa struktur dinding kolam yang saat ini dikenal dengan nama Kolam Cinta. Konon ada kepercayaan, jika sejoli berpacaran di lokasi ini akan membawa dampak bagi kelangsungan hubungan mereka. Kalau mau mendaki, sisa-sisa antena juga masih bisa dilihat dilereng gunung.







[navigasi.net] Tempat Bersejarah - Gunung Puntang
Salah satu kolam renang yang ada. Airnya datang langsung dari mata air yang hanya disaring dengan ijuk


Selain bangunan utama berupa stasiun radio pemancar, pada area Gunung Puntang ini dahulunya juga terdapat perkampungan yang dihuni oleh awak stasiun pemancara dengan fasilitas yang cukup lengkap. Perkampungan yang dikenal dengan Kampung radio (Radio Dorf) ini juga dilengkapi rumah-rumah dinas petugas, lapangan tenis, bahkan konon gedung bioskop juga tersedia di masa tersebut.
Sebuah gua peninggalan Belanda juga bisa ditemukan disini dan bisa ditelusuri dengan mudah meskipun bagian dasar gua cenderung becek pada bagian dalamnya. Mulut gua ini cukup tersembunyi diantara lekukan tanah yang bila diperhatikan secara sekilas mirip dengan wajah harimau.
Kembali ke masa sekarang, pada area Gunung Puntang terdapat sebuah fasilitas rekreasi yang tidak kalah menarik. Fasilitas milik swasta ini berupa taman (namanya :Bougenvile) yang di dalamya terdapat 3 villa, 2 kolam renang, tempat bermain anak dan lokasi ini dialiri beberapa stream sungai kecil yang sangat jernih airnya. Kolam renang yang ada meperoleh pasukan air langsung dari mata air yang mengalir terus menerus sehingga selalu jernih, dingin dan bebas kaporit :)
Untuk masuk ke lokasi ini kita harus juga membeli tiket masuk dan parkir mobil. Vila-vila yang ada  bisa disewa dengan tarif dari 700 ribu sampai 800 ribu rupaih. Jika berminat untuk menyewa seluruh lokasi beserta semua fasilitas yang ada dikenakan biaya sebesar 4 juta rupiah sehari.
Sebenarnya Bandung selatan menyimpan banyak potensi wisata sejenis, tapi sayang, pamornya kalah dengan Bandung Utara, apalagi untuk mencapainya umumnya melewai daerah Dayeuhkolot yang terkenal langganan banjir�. Saran saya, coba lewat Cimahi menuju Soreang. Sampai jumpa .

Tugu Pahlawan, adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya. Monumen ini setinggi 45 yard (40.5 meter) berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Suatu tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi seluruh Rakyat Indonesia. Koordinat: 7°14′45″S 112°44′16″E / 7.245808°LS 112.737785°BT / -7.245808; 112.737785
Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dimana arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia.
Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal 10 November mengenang peristiwa pada tahun 1945 ketika banyak pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan.

Lokasi

Monumen ini berada di tengah-tengah kota di Jalan Pahlawan Surabaya, dan di dekat Kantor Gubernur Jawa Timur. Tugu Pahlawan merupakan salah satu ikon Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Tugu ini merupakan titik 0 (nol) kilometer untuk kota Surabaya. Berdiri di atas tanah lapang seluas 1,3 hektar, dan secara administratif berada di wilayah Kelurahan Alun-Alun Chontong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.

Pembangunan

Ada dua pendapat mengenai siapa yang menjadi pemrakarsa, sekaligus arsitek monumen yang terletak di Jalan Pahlawan Surabaya ini. Menurut Gatot Barnowo, monumen ini diprakarsai oleh Doel Arnowo, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Daerah Kota Besar Surabaya. Kemudian ia meminta Ir. Tan untuk merancang gambar monumen yang dimaksud, untuk selanjutnya diajukan kepada Presiden Soekarno.
Sedangkan menurut Ir. Soendjasmono, pemrakarsa monumen ini adalah Ir. Soekarno sendiri. Ide ini mendapat perhatian khusus dari Walikota Surabaya, Doel Arnowo. Untuk perencanaan dan gambarnya diserahkan kepada Ir. R. Soeratmoko, yang telah mengalahkan beberapa arsitektur lainnya dalam sayembara untuk pemilihan arsitek untuk membangun monumen ini.
Pada awalnya pekerjaan pembangunan Monumen Tugu Pahlawan ditangani Balai Kota Surabaya sendiri. Kemudian dilanjutkan oleh Indonesian Engineering Corporation, yang kemudian diteruskan oleh Pemborong Saroja. Monumen yang dibangun selama sepuluh bulan ini, diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10 Nopember 1952.

Museum

Di bawah tanah lahan Tugu Pahlawan ini terdapat sebuah museum untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang berjuang di Surabaya, di museum ini juga terdapat foto-foto dokumentasi pembangunan Tugu Pahlawan.

Lansekap

Pada tahun 1991-1996 dilakukan pembenahan kawasan Tugu Pahlawan dan Museum Perjuangan 10 November Surabaya yang dipimpin oleh arsitek Ir. Sugeng Gunadi, MLA dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 Waktu Indonesia Barat. Pada hari Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum.







Senin, 24 Januari 2011

keaneka ragaman hayati

Keanekaragaman hayati


Hutan hujan, salah satu ekosistem yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar.
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity) adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan sebagai kondisi keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma tertentu. Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem biologis.
Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara merata di bumi; wilayah tropis memiliki keanekaragaman hayati yang lebih kaya, dan jumlah keanekaragaman hayati terus menurun jika semakin jauh dari ekuator.
Keanekaragaman hayati yang ditemukan di bumi adalah hasil dari miliaran tahun proses evolusi. Asal muasal kehidupan belum diketahui secara pasti dalam sains. Hingga sekitar 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme uniseluler lainnya sebelum organisme multiseluler muncul dan menyebabkan ledakan keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan eventual juga terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim, dan luar angkasa.

Jenis keanekaragaman hayati

  • Keanekaragaman genetik (genetic diversity); Jumlah total informasi genetik yang terkandung di dalam individu tumbuhan, hewan dan mikroorganisme yang mendiami bumi.
  • Keanekaragaman spesies (species diversity); Keaneraragaman organisme hidup di bumi (diperkirakan berjumlah 5 - 50 juta), hanya 1,4 juta yang baru dipelajari.
  • Keanekaragaman ekosistem (ecosystem diversity); Keanekaragaman habitat, komunitas biotik dan proses ekologi di biosfer atau dunia laut.

Flora

Flora, dari bahasa Latin, artinya adalah khazanah segala macam jenis tanaman atau tumbuhan. Biasanya ditulis di depan nama geografis. Misalkan flora Jawa, flora Asia atau flora Australia.
Untuk hewan hal ini disebut fauna. Flora dan Fauna berarti semua khazanah kehidupan tanpa mikroba.



Daftar flora identitas provinsi di Indonesia

 Daftar Flora Identitas Provinsi di Indonesia berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri No. 48 tahun 1989 tentang identitas flora masing-masing provinsi:
berita sekolah

Surabaya_ Spent Two Six adalah salah satu sekolah di Surabaya yang tergolong sekolah adiwiyata.Bahkan Spent Two Six telah mendapat juara pada tingkat Provinsi Jawa Timur. Maka dari itulah sekolah yang terkenal di kawasan rayon sebelah barat Surabya ini sering kali di sorot oleh masyakat dan menjadi kebanggaan.

Selain itu Spent Two Six juga sangat menjaga kerindangan dan kebersihan sekolah. Terutama yang menjadi kebanggaan adalah kantin apung yang baru di bangun sekitar November tahun lalu ini, sering mendapat kunjungan dari berbagai kalangan masyarakat. Selain kantin apung di Spent Two Six juga memilah-milah sampah sendiri, terutama dalam membedakan sampah kering dan sampah basah. Selain memilah-milah sampah kawan Spent Two Six juga menggolah sampah tersebut, Contohnya nich sampah kering di daur ulang menjadi berbagai macam barang kerajinan yang bermanfaat, dan sampah basah di olah menjadi pupuk.

Kebersihan sekolah pun tak luput dari perhatian.Kerindangan pula.di Spent Two Six juga menggutamakan penghijauan. Contohnya ajach nich di sini banyak tanaman hijau. Pada setiap kelas contohnya di tanami tanaman dalam pot maupun tanaman gantung. Tanaman yang di tanam juga banyak tnaman jenis produktif contohnya ajach:pohon mangga dan jambu.selain tanaman produktif banyak juga tanaman hias, contonya : bambu hias, kamboja, ekorbia, sansivera, dll.


contoh gambar kegiatan penghijauan kelas 9A








NAMA  :DIYAN FITRIYA NINGSIH
KELAS: 9A
NO ABS:18

Jumat, 21 Januari 2011

8 fakta dunia

1.jika kita terbiasa meminum teh menggunakan gula sehingga terasa manis.Atau mungkin hanya teh tawar saja.
oarang-orang Tibet dan Mongolia meminum teh dengan garam....
wuiiih bagaimana rasanya ea??? teh asin???


 2.kenapa ulat suka memakan daun?karena daun sesungguhnya mengandung kharbohidrat dan oksigen di zat hijaunya(klorofil).sehingga daun bisa menyediakan udara bagi ulat




3. bunga matahari muda selalu tumbuh menghadap matahari.karena sisi tangaki bunga yang tidak terkena sinar matahari akan tumbuh lebih cepat dari pada sisi yang menghadap matahari






4.tubuh kita ternyata memiliki pembuluh darah yang panjangnya kira-kira 112.000 km. sehingga jantung bisa memompa darah agar mengalir melalui pembuluh daarah.hanya saja pembuluh darah kita tidak lurus melaikan berkelok-kelok


5. lagu yang paling di kenal di seluruh dunia adalah lagu hapy birthday to you, lagu ini di ciptakan oleh Mildred dan Patty Hill pada tahun 1936.hayo, sapa yang tidak pernah menyayikan ini saat ultah??semua menyayikan nya kan...


6. tahukah kamu telur apa paling mengenyangkan jika di goreng menjadi dadar telur?? jawabnya telurburung unta.jika di dadar sebutir telurnya bisa menjadi sebelasporsi telur dadar siap saji pada dadar telur ayam..lho............


7.bila malam cerah mata kita mampu melihat 3000 bintang.bintang-bintang itu tersebar di separuh bola langit.luar biasa bukan banyak ya jumlahnya???









8. madu adalah satu-satunya makanan yang tidak bisa basi atau membusuk .terbukti dengan di temukan nya madu di dalam kuburan fir'aun Mesir yang telahberusia ribuan tahun tapi masih segar dan masih terasa manis